Background

IPA BAB 3

Sistem Koordinasi dan Alat Indera


  • Sistem koordinasi terdiri atas sistem hormon dan sistem syaraf. Sistem Koordinasi berfungsi mengatur semua kegiatan tubuh sehingga dapat bekerja secara bersamaan. Pusat koordinasi adalah otak.
  • Sistem saraf berfungsi mengendalikan kegiatan tubuh berdasarkan ransangan dari luar tubuh. Sistem hormon berfungsi mengendalikan kegiatan tubuh berdasarkan rangsangan dari dalam tubuh
  • Sedangkan alat indera terdiri atas indera penglihatan (mata), penciuman (hidung), pendengaran (telinga), pengecapan (lidah), dan peraba (kulit).

 A. SISTEM SYARAF MANUSIA 

System syaraf terdiri atas sel-sel syaraf atau neuron. Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
  • Reseptor: alat penerima rangsangan atau impuls, berupa alat indera.
  • Penghantar impuls: dilakukan oleh saraf itu sendiri.
  • Efektor: bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls, berupa otot dan kelenjar.
  1. Sel Syaraf (Neuron)



    Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf yang disebut neuron. Bagian-bagian sel syaraf adalah sebagai berikut:
    • Badan sel
      Merupakan bagian terbesar dari sel syaraf. Pada badan sel terdapat inti sel dan organel lainnya termasuk mitokondria yang berfungsi dalam respirasi seluler menghasilkan energy. Badan sel berfungsi meneruskan rangsangan yang diterima dendrite menuju akson.
    • Dendrit
      Dendrit adalah serabut-serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma dan berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf menujuke badan sel saraf.
    • Akson atau neurit
      Akson atau neurit adalah serabut-serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma yang panjang. Sebuah neuron memiliki satu akson. Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel syaraf lain. Neurit dibungkus oleh selubung lemak yang disebut myelin. Selubung ini berfungsi untuk isolator dan pemberi makan sel syaraf. Nodus Ranvier adalah bagian akson yang tidak dilapisi selubung myelin.
    Pertemuan antara serabut saraf dari sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain disebut sinapsis. Sinapsis juga sebagai penghubung antara ujung akson(neurit) salah satu sel saraf dengan ujung dendrit sel saraf yang lain. 

    Macam-Macam Sel Syaraf/Neuron

    1. Neuron Sensorik/Aferen (sel saraf indera)
      Yaitu sel syaraf yang membawa impuls dari reseptor (indra) ke pusat syaraf (otak dan sumsum tulang belakang).
    2. Neuron Motorik/Eferen (sel saraf penggerak)
      Yaitu sel syaraf yang membawa impuls dari pusat susunan syaraf ke efektor (otot dan kelenjar)
    3. Neuron Penghubung/Interneuron/Asosiasi/Konektor
      Yaitu sel syaraf yang membawa impuls dari sel syaraf sensorik ke sel syaraf  motorik.

  2. Perjalanan Impuls
    1. Gerak Sadar

      Gerak Sadar adalah gerak yang dilakukan dengan kesadaran, dipikirkan terlebih dahulu, misalnya gerak jari tangan ketika mengetik.

       
    2. Gerak Refleks

      Gerak refleks adalah gerak yang dilakukan tanpa dipikirkan terlebih dahulu, misalnya gerakan tangan melepasakan benda yang bersuhu tinggi, dll.




  3. Susunan Sistem Saraf Manusia
    Sistem saraf manusia terdiri dari susunan syaraf pusat dan susunan syaraf tepi. Susunan syaraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang sedangkan susunan syaraf tepi tersusun atas serabut-serabut syaraf yang menuju ke susunan syaraf pusat ke seluruh tubuh.


    1. Saraf Sadar
      Sistem saraf sadar terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
      1. Sistem Saraf Pusat
        Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.


        1. Otak
          Otak terdapat di dalam rongga tengkorak, diselubungi oleh selaput yang disebut selaput meninges yang terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan durameter, lapisan araknoid, dan lapisan piameter.Bagian-bagian otak terdiri dari:

          Otak Besar (Cerebrum)
          • Otak manusia terbagi atas dua belahan. Belahan otak kiri mengatur tubuh sebelah kanan dan belahan otak kanan mengatur tubuh sebelah kiri.
          • Berfungsi sebagai pusat kecerdasan, pusat ingatan, pusat penglihatan, dan  pusat pendengaran.
          • Otak besar terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar berwarna kelabu disebut korteks, berisi badan-badan sel syaraf. Lapisan dalam berwarna putih berisi serabut-serabut syaraf. 
          • Otak besar bagian belakang merupakan pusat penglihatan, sedangkan bagian samping merupakan pusat pendengaran. 
          • Bagian tengah otak besar merupakan pusat pengatur kepekaan kulit dan otot yang berhubungan dengan rangsang panas, dingin, sentuhan, serta tekanan. 
          • Di bagian tengah dan belakang otak besar terdapat daerah sebagai pusat perkembangan kecerdasan, sikap, kepribadian, dan ingatan.
          Otak Tengah (Mesensepalon) 
          • Berfungsi sebagai pusat pengatur suhu tubuh, pusat pengatur cairan tubuh dan pusat pengatur metabolisme

          Otak Kecil (Cereberrum)
          • Berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan sebagai pusat koordinasi kerja otot ketika bergerak. Otak kecil terdiri atas bagian kiri dan kanan dan dihubungkan oleh jembatan varol yang berfungsi untuk menghantarkan impuls otot-otot bagian kanan dan kiri tubuh.
          • Bagian atas otak tengah merupakan pusat refleks mata dan pusat pendengaran.

          Sumsum Lanjutan (Medulla Oblongata)
          • Berfungsi sebagai pusat pengatur pernapasan, denyut jantung, suhu tubuh, pusat pelebaran dan penyempitan (pengatur) pembuluh darah, dan gerak pencernaan. 
          • Sumsum lanjutan atau sumsum penghubung merupakan penghubung antara otak dengan sumsum tulang belakang.
        2. Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)


        •  Berfungsi sebagai penghubung impuls yang berasal dari otak dan sebagai pusat gerak refleks.
        • Terletak di dalam rongga tulang belakang dari tulang leher sampai ruas tulang pinggang yang kedua,
        • Dilapisi oleh selaput maninges yang terdiri atas duramater, arachnoid, dan piamater.
        • Lapisan luar berwarna putih berisi serabut syaraf, sementara lapisan dalam berwarna abu-abu berisi badan syaraf (berkebalikan dengan otak).
      2. Sistem Saraf Tepi
        Sistem Saraf Somatis
        • Terdiri dari saraf otak dan saraf sumsum tulang belakang. 
        • Saraf otak (saraf kranial) adalah saraf yang keluar dari otak menuju alat-alat indra, menuju otot-otot dan kelenjar tertentu, terdiri atas 12 pasang. 
        • Saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal) adalah saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang menuju alat alat gerak tubuh terdiri atas 31 pasang. Saraf ini merupakan gabungan dari neuron sensorik dan motorik.
    2. Saraf Tak Sadar (Sadar Otonom)
      • Terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Kedua sistem saraf tersebut bekerja saling berlawanan.
      • Saraf simpatik berfungsi:
        Mempercepat denyut jantung, memperlebar pembuluh darah, mempertinggi tekanan darah, memperlambat gerak peristaltik, memperlebar pupil,  menghambat sekresi empedu, menurunkan sekresi ludah, meningkatkan sekresi adrenalin.
      • Saraf parasimpatik berfungsi:
        Memperlambat denyut jantung, memperkecil pembuluh darah, memperrendah tekanan darah, mempercepat gerak peristaltik, mengecilkan pupil,  dll (kebalikan dari fungsi saraf simpatik).
  4. Gangguan pada Sistem Saraf
    1. Parkinson, disebabkan rusaknya saraf di otak karena cedera atau tekanan yang keras pada kepala. Gejalanya adalah kekakuan otot, tremor pada tangan, dan sulit untuk memulai gerakan.
    2. Epilepsi, disebabkan karena kegiatan berlebihan atau tak terkendalinya system saraf pusat. Serangan dapat terjadi tiba-tiba berupa kejang pada tubuh.
    3. Alzheimer, biasanya pada orang lanjut usia karena tidak dihasilkan seyawa neuro transmitter. Gejalanya berupa kebingungan dan hilangnya ingatan
    4. Stroke, adanya penyumbatan pada pembuluh darah sehingga otak kekurangan oksigen.
    5. Sakit kepala, terjadi karena kurang lancarnya peredaran darah pada otak sehingga otak kekurangan nutrisi dan oksigen. Biasanya, sakit kepala adalah salah satu gejala awal dari penyakit lain.

B. INDERA MANUSIA

Indera berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Tiap indera akan berfungsi dengan sempurna apabila :
  • Indera tersebut secara anatomi tidak ada kelainan
  • Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik
  • Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja dengan baik
  • Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja dengan baik.
Ada lima macam indera pada manusia, yaitu :
  1. Mata
    • Mata adalah penerima rangsang berupa cahaya (fotoreseptor)
    • Mata berfungsi sebagai indera penglihatan
    • Mata dilindungi oleh:   
      1. Kelopak mata
      2. Bulu mata
      3. Kelenjar air mata
    • Bagian-bagian Mata

    1. Sklera
      Sklera merupakan lapisan bola mata paling luar dan berwarna putih. Fungsinya adalah untuk melindungi bola mata.
    2. Kornea atau selaput tanduk
      Kornea adalah bagian dari mata yang merupakan lapisan transparan yang dapat ditembusi oleh cahaya dan tidak memiliki pembulu darah. Kornea dibungkus oleh lapisan tipis Konjungtiva yang fungsinya untuk melindungi Kornea dari gesekan langsung.
    3. Koroid
      Koroid merupakan lapisan mata bagian tengah dan banyak mengandung pembuluh darah dan juga pigmen.
    4. Iris
      Iris berfungsi uhntuk memberi warna pada mata dan mengatur besar kecilnya pupil.
    5. Pupil
      Pupil berguna untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata dan melindungi retina. Apabila cahaya yang masuk ke pupil banyak maka pupil akan mengecil dan sebaliknya.
    6. Lensa
      Lensa berfungsi memfokuskan bayangan benda agar jatuh tepat pada retina. Lensa memiliki kemampuan untuk mencembungkan dan memipihkan (mencekungkan). Kemampuan ini kemudian disebut dengan Daya Akomodasi Lensa Mata.
    7. Badan Bening
      Bandan bening ini terletak dibelakang lensa. Badan Bening berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lensa mata ke retina.
    8. Retina
      Retina berfungsi untuk menerima bayangan benda yang diteruskan oleh lensa mata. Di dalam retina inilah terdapat saraf Optik atau saraf Penglihatan yang fungsinya meneruskan rangsang cahaya dari retina ke susunan saraf pusat di otak.
      • Bagian retina yang mengandung banyak sel saraf mata disebut bintik kuning (fovea).
      • Sel saraf pada mata retina berupa sel konus (kerucut) dan sel basilus. Sel konus menerima ransangan cahaya terang, sel basilus menerima ransangan cahaya kurang terang.
    9. Saraf mata
      Saraf mata terutama berfungsi untuk meneruskan rangsangan cahaya yang telah diterima. Rangsangan cahaya tersebut diteruskan kesusunan saraf pusat yang berada di otak. Dengan demikian, kita dapat melihat suatu benda.

      • Proses Melihat


        Kita dapat melihat benda setelah rangsang cahaya diterima retina tepat pada bintik kuning, kemudian rangsangan diteruskan oleh urat saraf otak ke pusat penglihatan di otak.
      • Kelainan pada Mata, yaitu:
        1. Miopi atau rabun jauh
          Yaitu kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh didepan retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau garis tengah mata panjang. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa negatif.
        2. Hypermetropi atau rabun dekat
          Yaitu kelainan mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh dibelakang retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau garis tengah mata pendek. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa positif.
        3. Presbiopi
          Yaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk berakomodasi. Penderita kelainan ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu lensa positif dan lensa negative.
        4. Rabun Senja
          Kelainan pada mata karena defisiensi vitamin A. Akibatnya penderita kesulitan melihat benda saat terjadi perubahan dari terang ke gelap atau saat senja
        5. Katarak
          Yaitu mengaburnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B, keruhnya lensa mata, atau juga karena faktor usia.

    10. Telinga
      • Telinga adalah penerima rangsang berupa getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indera keseimbangan statoreseptor)
      • Telinga berfungsi sebagai indera pendengaran
      • Bagian-Bagian Telinga



      1. Telinga bagian luar (auris externa)
        Terdiri atas:
        • Daun telinga, berfungsi untuk menampung getaran.
        • Saluran telinga luar atau lubang telinga, berfungsi menyalurkan getaran.
        • Kelenjar minyak, berfungsi menyaring udara yang masuk sebagai pembawa gelombang suara.
        • Membran timpani atau selaput gendang, berfungsi menerima dan memperbesar getaran suara.
      2. Telinga bagian tengah (auris media)


        Telinga bagian tengah terletak di sebelah dalam membran timpani. Fungsi dari telinga bagian tengah adalah untuk meneruskan getaran dari suara telinga bagian luar ke telinga bagian dalam. Pada telinga tengah terdapat saluran Eustachius dan tiga tulang pendengaran.
        • Saluran Eustachius, berfungsi untuk mengurangi tekanan udara di telinga tengah sehingga tekanan udara di luar dan di dalam akan sama. Keseimbangan tekanan ini akan menjaga gendang telinga supaya tidak rusak. Saluran ini akan tertutup dalam keadaan biasa, dan akan terbuka jika kita menelan sesuatu.
        • Tulang pendengaran, berfungsi untuk mengantarkan dan memperbesar getaran ke telinga bagian dalam. Tulang pendengaran ada tiga, yaitu tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Tulangtulang ini menghubungkan gendang telinga dan tingkap jorong.
      3. Telinga bagian dalam (auris interna)


        Telinga bagian dalam berfungsi mengantarkan getaran suara ke pusat pendengaran oleh urat saraf. Penyusun telinga bagian dalam adalah sebagai berikut.
        • Tingkap jorong, berfungsi menerima dan menyampaikan getaran.
        • Rumah siput (koklea), berfungsi menerima, memperbesar, dan menyampaikan getaran suara ke saraf pendengaran. Di dalam saluran rumah siput terdapat cairan limfe dan terdapat ujung-ujung saraf pendengaran.
        • Tiga saluran setengah lingkaran, berfungsi sebagai alat untuk mengetahui posisi tubuh dan menjaga keseimbangan.

      • Didalam telinga juga terdapat alat keseimbangan yang terletak pada tiga saluran setengah lingkaran.
      • Proses Mendengar

      • Gangguan pada Telinga
        Pendengaran dapat menyebabkan pendengaran menjadi kurang peka. Keadaan tersebut antara lain disebabkan terjadinya penebalan membran timpani akibat infeksi berulang pada telinga tengah, pecahnya membran timpani, pengapuran pada tulang-tulang pendengaran, dan kerusakan saraf auditori (saraf pendengaran).

    11. Hidung


      • Hidung adalah penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor)
      • Hidung berfungsi sebagai indera pembau
      • Di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi  dengan sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.
      • Saat kita menarik napas, bau ditangkap oleh ujung saraf pembau kemudian dibawa ke pusat pembau di otak sehingga kita dapat menerima rangsang bau.
    12. Lidah

      • Lidah adalah penerima rangsang zat kimia yang terlarut (kemoreseptor)
      • Lidah berfungsi sebagai indera perasa/pengecap
      • Pada permukaan lidah terdapat reseptor yang disebut papilla/kuncup pengecap. Papilla merupakan kumpulan ujung-ujung saraf yang terdapat pada bintil-bintil lidah.
      • Letak kuncup pengecap rasa pada lidah (gambar):

        Rasa pedas merupakan suhu panas pada papilla sehingga papilla mengembang dan menyebabkan timbulnya rasa pedas.
      • Kelainan pada Lidah
        1. Jika kita makan terlalu panas, terlalu pedas, terlalu asin, atau terlalu asam, maka kepekaan lidah kita akan terganggu. Gangguan ini hanya bersifat sementara.
        2. Sariawan, adalah sejenis infeksi jamur yang berupa bintik-bintik putih agak menyerupai sisa-sisa susu pada lidah, langit-langit mulut, dan gusi. Penyakit ini disebabkan kekurangan vitamin C.
    13. Kulit

      • Kulit adalah penerima rangsang berupa sentuhan (tangoreseptor)
      • Kulit berfungsi sebagai indera perasa dan peraba
      • Reseptor-reseptor yang terdapat pada kulit, yaitu:

        1. Korpus Meissner
          Terletak di dekat permukaan kulit. Berfungsi untuk menerima rangsang sentuhan/ rabaan. ini tersebar tidak merata di permukaan kulit. memiliki paling banyak di ujung jari
        2. Korpus Pacini
          Berfungsi menerima rangsang tekanan. Letaknya di bawah lapisan dermis.
        3. Korpus Ruffini
          Berfungsi untuk menerima rangsang panas. Letaknya di lapisan dermis.
        4. Korpus Krause
          Berfungsi untuk menerima rangsang dingin. Letaknya di lapisan dermis.
        5. Ujung Saraf Tanpa Selaput
          Peka terhadap rasa sakit/ nyeri. Letaknya di lapisan epidermis. Penting untuk keselamatan tubuh.

    C. SISTEM HORMON

    Hormon merupakan bagian dari system koordinasi yang bekerja bersama-sama system saraf. Hormon disekresikan oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan dialirkan oleh darah yang berfungsi untuk keseimbangan internal, reproduksi, pertumbuhan dan perilaku. Kelenjar-kelenjar endokrin pada tubuh manusia antara lain:


    1. Kelenjar hipofisis (pituaitary): mengendalikan kegiatan kelenjar hormonn lain, kelenjar ini terletak dibawah otot. Hormon yang dihasilkan:
      • Hormon tirotrof, berfungsi mengendalikan kegiatan kelenjar gondok /tiroit, disebut juga TSH (Thyroid Stimulating Hormon)
      • Hormon adrenokortikotrof, berfungsi mengendalikan kegiatan kelenjar adrenal, disebut juga ACTH (Adreno Cortico Trophic Hormon
      • Hormon gonadotrof, berfungsi mengendalikan kegiatan kelenjar kelamin (gonad), terdiri dari FSH (Follicle Stimulating Hormon) dan LH (Luteinizing Hormon)
      • Hormon somatotrof, berfungsi mengatur proses pertumbuhan, disebut juga GH (Growth Hormon). Kelebihan GH menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme), kekurangan GH menyebabkan pertumbuhan kerdil (kretinis).
      • Hormon vasopresin, berfungsi mengatur proses pengeluaran air seni, disebut juga ADH (Antiduretic Hormon)
    2. Kelenjar gondok (kelenjar tiroid)
      Hormon yang dihasilkan yaitu tiroksin dan berfungsi mengatur pertumbuhan dan metabolisme. Letak kelenjar di sekitar jakun.
    3. Kelenjar Thymus
      Menghasilkan hormone somatropin.
    4. Kelenjar anak gondok (kelenjar paratiroid)
      Terletak di dekat kelenjar gondok. Menghasilkan hormone PTH (parathyroid hormone) berfungsi mempertahankan kadar kalsium dan fosfor dalam darah.
    5. Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal)
      Terletak menempel pada bagian atas ginjal. Bagian kulit menghasilkan kortison yang berfungsi mengatur metabolisme dan mengatur keseimbangan air dan garam. Sedang bagian sumsum (medulla) menghasilan adrenalin (epinefrin) yang berfungsi mempengaruhi denyut jantung, mengatur otot-otot kandung kencing juga mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glikogen menjadi glukosa.
    6. Kelenjar Pankreas
      Kelenjar pankreas bagian pulau-pulau Langerhans menghasilkan hormon insulin. Fungsi hormon ini mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glukosa menjadi glikogen.
    7. Kelenjar kelamin (Gonad)
      • Pada laki-laki
        Terletak dibagian testis. Hormon yang dihasilkan yang terpenting yaitu testosteron yang berfungsi mempertahankan proses pembentukan sperma dan menumbuhkan ciri-ciri kelainan sekunder.
      • Pada wanita
        Terletak pada ovarium. Hormon yang dihasilkan :
        • Estrogen, untuk mempertahankan pembentukan ovum dan ciri-ciri kelainan sekunder
        • Progesteron, mengatur pembentukan plasenta dan produksi air susu.
    Daftar pusaka
    • http://adriautami.wordpress.com/category/2-sistem-saraf-2/
    • http://ilmupengetahuanalamsma.blogspot.com/2012/03/sistem-saraf-manusia-biologi-sma.html
    • http://belajaryuk.web.id/2012/09/sistem-koordinasi-dan-alat-indra/
    • http://books.google.co.id/books?id=vXV1WHeaS2wC&pg=PA143&dq=sistem+saraf+dan+indera+manusia+kelas+9&hl=id&sa=X&ei=fcZbUqD_JYOMrQfJ04HADA&ved=0CCsQ6AEwAA#v=onepage&q=sistem%20saraf%20dan%20indera%20manusia%20kelas%209&f=false
    • http://books.google.co.id/books?id=PNZ5Yu4v42AC&pg=PR3&dq=sistem+koordinasi+manusia&hl=id&sa=X&ei=YKheUp0ihpOuB-j4gPgN&ved=0CDIQ6AEwAQ#v=onepage&q=sistem%20koordinasi%20manusia&f=false
    • http://www.gurukita.com/2012/10/alat-indra-manusia-pengecap-lidah.html
    • http://juprimalino.blogspot.com/2012/04/bagian-bagian-mata-alat-indra.html
    • http://lusiawatibio3.blogspot.com/2013/03/1.html
    • Buku “Mari Belajar IPA” kelas IX






    Categories: , Share

    1 komentar:

    1. Strange "water hack" burns 2lbs overnight

      Over 160,000 women and men are utilizing a simple and secret "liquid hack" to burn 1-2lbs each night in their sleep.

      It's painless and works all the time.

      You can do it yourself by following these easy steps:

      1) Take a drinking glass and fill it up half full

      2) Proceed to follow this proven HACK

      and be 1-2lbs skinnier the next day!

      BalasHapus